Buto
Dalam mitologi Jawa, Buto (atau Raksasa) adalah makhluk gaib yang sering digambarkan sebagai entitas besar, menyeramkan, dan memiliki kekuatan supranatural. Buto tidak selalu jahat—beberapa berperan sebagai penjaga, pelindung, atau bahkan pembawa rezeki, tergantung pada konteks legenda dan kepercayaan lokal.


Kekuatan Gaib Buto
1. Kerejekian (Kekayaan dan Kemakmuran)
Beberapa Buto diyakini memiliki kemampuan untuk memberikan kekayaan atau membantu seseorang dalam meraih rezeki.
Dalam beberapa cerita, Buto bisa menjadi "pelindung tempat keramat" yang jika dihormati dengan benar, akan memberikan berkah kemakmuran.
Ada juga kepercayaan bahwa Buto Ijo (Raksasa Hijau) bisa mendatangkan kekayaan, meski sering dikaitkan dengan praktik pesugihan yang penuh risiko.
2. Proteksi (Perlindungan Gaib)
Buto sering dijadikan penjaga tempat sakral, seperti gunung, hutan, atau situs spiritual.
Dalam tradisi Jawa Kuno, beberapa raja atau kesatuan spiritual dipercaya memiliki pasukan Buto gaib sebagai pelindung kerajaan.
Beberapa orang yang mempelajari ilmu kebatinan Jawa meyakini adanya ajian atau mantra pemanggil Buto untuk perlindungan diri.
Buto dalam Budaya Populer
Wayang Kulit & Wayang Wong: Buto (seperti Buto Cakil) sering muncul sebagai tokoh antagonis yang melambangkan kejahatan atau ujian bagi kesatria.
Cerita Rakyat: Kisah Buto Ijo dan pesugihan masih populer di Jawa, sering dikaitkan dengan ritual mistis untuk kekayaan instan.
Spiritualitas Jawa: Buto juga bisa menjadi simbol hawa nafsu dan kegelapan batin yang harus ditaklukkan dalam perjalanan spiritual.
Kesimpulan
Buto dalam legenda Jawa memiliki dua sisi: sebagai makhluk yang menakutkan sekaligus entitas yang bisa memberikan berkah (kerejekian) atau perlindungan (proteksi). Namun, interaksi dengan dunia Buto sering dianggap berbahaya jika tidak disertai dengan pengetahuan spiritual yang cukup.
